Sunday, 7 October 2012

Why Economics? (Kenapa saya ada disini?)


            Saya sedikit aneh menyadari ini, saya memikiri dan seperti menjawab sendiri pertanyaan ini, Kenapa saya ada disini?  Di Ekonomi. Karena bukan ini yang saya inginkan, bahkan terpikirkan saja saya tidak pernah. Yang saya inginkan saya ingin menjadi mahasiwi Hubungan Internasional, sedari dulu, sejak saya SD saat kerumah teman mama saya yang anaknya berkuliah dijurusan itu. Saya suka berkomunikasi, saya ingin menjelajah, saya pikir Hubungan Internasional adalah hal yang sangat saya sukai. Saya suka melihat Politikus di Televisi, saya bercita-cita dulu menjadi Gubernur Riau, saya suka melihat debat, berita politik, saya ingin menjadi Mahasiswi Ilmu Pemerintah. Ketika saya SMK dijurusan Administrasi Pekantoran, saya juga menginginkan nanti saya akan menjadi Mahasiswi Administrasi Negara. Sosiologi, saya suka sosiologi, saya suka topik tentang interaksi antar manusia, saya pecinta IPS dahulu dan Sosiologi adalah favorit saya selain Geografi dan Sejarah.

                        Tapi secinta apapun dulu saya sama IPS saya tidak mengingat, mengerti Ekonomi. Apa itu Ekonomi? Saya tidak tau pasti. Sebaik-baiknya IPS saya, saya seperti tidak menyadari bahwa Ekonomi adalah bagian dari IPS. Bahkan saya tidak menyadari saya adalah Siswa SMK Ekonomi ‘sebenarnya’ terlepas dari SMK saya adalah SMEA dahulunya. Karena yang saya pelajari bukanlah ‘Ekonomi’ dalam teori dan luas. Tapi kegiatan kecil dalam Eknominya saja. Saya baru menyadari saya adalah Siswa SMK Ekonomi ketika mengisisi formulir online PBUD UR pada kolom Jurusan SMTA.

            Saya juga amat sangat duper super benci dengan pelajaran yang banyak menghitung dan rumus seperti fisika terkhususnya untuk mata pelajaran yang selalu menghantui saya, -Matematika-. Matematika adalah pelajaran yang saya sadari saya benci dari SMP. Matematika itu hantu yang menakutkan. Bahkan salah satu alasan terkuat mengapa saya memilih jurusan Administrasi Perkantoran saat saya SMK dulu adalah karena saya pikir ‘tidak ada matematika’. Sejujurnya mengapa saya memilih SMK padahal karena saya ingin masuk jurusan Teknologi Informatika, karena saya suka teknologi, mengotak atik, sangat suka! Tapi saat penjelasan mau masuk dulu saya dijelaskan bahwa jurusan IT banyak fisika dan matematikanya, jadi kempes nyali saya.

            Sejujurnya walau rumah saya tidak jauh dari kampus, dulunya sebelum jadi mahasiswi hanya beberapa kali (re: 2 atau 3 kali) saya ‘melewati’ kampus. Jadi saya tidak tau banyak tentang kampus, tentang jurusan apa saja yang ada disana, yang hanya saya tau itu daerah kampus.

            Dan mengapa saya terangkan semua hal diatas tadi, kebetulan atau tidak jawaban ‘Kenapa saya disini?’ (re: kenapa saya jadi mahasisiwi ekonomi) sungguh aneh. Saya tidak mengenal ekomomi, mengenal kampus sebelumnya. Saya bahkan tau jurusan ekonomi ini dari buku gratis yang saya dapat karena menjawab ‘pertanyaan Matematika’ tanpa buku itu mungkin saya tidak mengenal jurusan ini.

            Lalu, setelah tak berani & gagal menjadi mahasiswi HI/IP/ANA/SOS (FISIPOL)  saya malah menjadi mahsiswi FEKON yang letak fakultasnya bisa dikatakan bersebelahan dengan FISIPOL dan sangat bersebelahan juga dengan FMIPA (Fakultas Matematika dan IPA). Setiap hari sebelum sampai ke FEKON saya harus melewati FISIPOL dan awal-awalnya selalu berkata ‘seharusnya saya sudah sampai’ atau ‘seharusnya aku disini’ tapi saya malah terus berjalan ke FEKON. Lalu semua pelajaran yang saya kutuk ada disebelah fakultas saya, dan woalaa.. jurusan yang saya ambil sekarang rasanya adalah perpaduan dari mereka. Teori dan rumus. Sosial dan matematika.

            Terlepas dari itu semua, saya merasa ini memang sudah takdir saya untuk sampai disini, saya rasa disinilah saya ditempatkan. Saya harus berdamai dengan yang saya benci dan merelakan yang saya inginkan dan menggabungkan mereka untuk sebuah tujuan, tujuan yang akan datang. Mungkin saya mempunyai takdir besar, mungkin ini jalan saya agar menggapai cita, Ekonom dan seorang Walikota, mungkin disini saya harus membekali diri saya untuk menjadi itu. Suatu saat saya mungkin adalah Ekonom dan Politikus. Itu mungkin jawabannya ‘kenapa saya disini’. Semoga benar, Amin Ya Rabb